#Post Title #Post Title #Post Title
Minggu, 24 Juli 2011

Menggambar dan Membuat PCB Rangkaian Elektronika dengan TraxMaker



Banyak sekali software untuk menggambar rangkaian kemudian ke layoutan PCB. Untuk itu Anda bias memilih software mana yang lebih mudah dan cocok bagi Anda. Mungkin cuplikan buku ini bisa menjadi referensi bagi Anda.
Disini cuplikan buku tentang pembuatan PCB melalui TraxMaker oleh Ir. Jafet Januar. Melalui buku ini, Anda akan dipandu dalam langkah demi langkah pembuatan PCB dengan TraxMaker. Dengan mengikutinya, PCB buatan Anda akan terlihat lebih profesional sehingga memudahkan Anda dalam pembuatan rangkaian sesungguhnya nanti. Dengan isi yang demikian aplikatif, buku ini tepat sekali untuk menjadi pegangan hobiis, pelajar STM, mahasiswa teknik, dan bahkan desainer peranti elektronik. Untuk lebih lengkapnya Anda bisa membeli bukunya yang disertai dengan bonus Cd pula.
Anda bisa mendownload cuplikan buku ini di bawah.

PDF Files | 2,005 KB
[ Read More ]

Mengukur tegangan PLN dengan multimeter

Yaitu mengukur tegangan listrik pada instalasi listrik yang telah dihubungkan dengan jala-jala listrik PLN. Kalau biasanya menggunakan testpen untuk mengetahui pass atau ground dalam listrik atau ada tidaknya tegangan listrik. Dengan multimeter kita dapat mengukur tegangan listrik PLN pada sumber listrik pada stop kontak. Mengukur tegangan listrik pada instalasi dapat dilakukan dengan cara mengukur tegangan listrik yang ada pada stop kontak sebagai port atau terminal sumber tegangan bolak-balik ini.
Semua sudah tahu bahwa tegangan listrik yang ada pada jala-jala PLN pada umumnya, 110/127V atau 220/227V. Dengan demikian saklar pemilih diputar dan diletakkan pada posisi batas pengukuran ACV pada skala pengukuran 500 VAC (skala pengukuran harus lebih besar dari yang akan diukur, sebab bila lebih kecil dari yang akan diukur besar kemungkinan meter akan rusak atau terbakar). Besar batas pengukuran yang tercantum biasanya 10 – 500 – 1000V.
- Kemudian probe warna merah (+) dimasukkan ke dalam salah satu lubang pada stop kontak dan probe warna hitam (-) ke lubang satunya lagi (bila terbalik diperbolehkan).
Gambar Skala Multimeter
Perhatikan daftar skala meter:
- Seperti terlihat pada daftar skala meter, bila jarum penunjuk menunjuk pada angka 110 pada bagian bawah skala ACV, maka besarnya tegangan yang diukur adalah:
500/250 x 110 = 220 VAC
Jadi pada stop kontak tersebut terdapat tegangan listrik 220 VAC.
- Selanjutnya bila jarum menunjuk angka 55 pada bagian bawah skala VAC, berarti skala VAC, berarti besarnya tegangan yang diukur adalah:
500/250 x 55 = 110 VAC
Jadi pada stop kontak tersebut terdapat tegangan listrik 110 VAC.

[ Read More ]

Rangkaian Volume Digital

Rangkaian ini adalah pengatur volume secara digital yang digunakan pada amplifier atau tone control. Rangkaian ini menggunakan ic jenis DS1669 Digital Pot IC yang khusus untuk pengaturan volume.rangkaian ini cocok digunakan pada amplifier kelas menengah yang berdaya kecil dibawah 50 watt.


komponen : C1 = 0.1uf Ceramic, IC = DS1669 Digital Pot IC,S1/ S2 = digital swicth

Kerja Rangkaian : Rangkaian digital volume control ini menggunakan 9 IC. Untuk mengoperasikan rangkaian dibutuhkan tegangan regulator sebesar 12 Volt. IC1 (555) sangat baik untuk difungsikan sebagai flip-flop. Frequensi atau periode dapat ditentukan dengan memilh nilai resistor R44, R45 yang dikombinasikan dengan kapasitor C6. Dalam rangkaian ini memiliki periode 0,3 second.
IC2 digunakan untuk menaikkan atau menurunkan perhitungan. Dalam rangkaian ini mode up digunakan untuk menaikkan dan mode down digunakan untuk mengecilkan volume. Sedangkan IC3 dan IC4 memiliki 16-chanel, sedangkan analogue multiplexers berfungsi sebagai switch analog. IC3 dalam rangkaian digunakan sebagai level indikator sedangkan IC4 digunakan sebagai potensiometer.
Selanjutnya setelah power di on-kan, switch S1 kemudian ditekan untuk reset. Ketika switch S2 ditekan, IC2 menaikkan pulsa dan ditanggapi dalam bentuk keluaran kaki B, C, dan D pada IC2 CMOS. Keluaran B, C dan D mengontrol jalur masukan IC2 dan IC3, serta dipilih salah satu, keluaran 16-chanel, oleh turning pada analogue.
Dalam rangkaian ini, IC4 digunakan sebagai potensiometer yang dihubungkan pada 15 resistor (R9 hingga R23) masing-masing diantara 16 input pin dan resistor/kapasitor dikombinasikan dengan C2, C3 dan R7 pada output. Switch S2 digunakan untuk menaikkan dan switch S3 digunakan untuk mengecilkan volume.
Kapasitor elektrolit sebesar 1uF (C4) digunakan utnuk mencegah terjadinya noise. Sedangkan resistor R8 dan R6 digunakan untuk menghambat tegangan pada setengah tegangan supply guna menghindari adanya distorsi signal audio yang berasal dari preamplifier. Sedangkan kapasitor C2, C3 dan resistor R7 disediakan untuk menyaring audio. Selamat berkarya, semoga berhasil.
Skema Rangkaian Lengkap  dan daftar Komponen Lengkap Klik DISINI
[ Read More ]

Rangkaian Sirene Sederhana

  Skema :






[ Read More ]

PERALATAN REPARASI ELEKTRONIK

Beberapa peralatan yang perlu dimiliki oleh setiap MONTIR ELEKTRONIK setidak-­tidaknya adalah SOLDER beserta timah patri, sedotan timah dan AVOMETER / Multimeter, disamping tang dan obeng. Peralatan dasar ini mutlak harus dimiliki para montir untuk menikmati keindahan seni merakit peralatan elektronika.
Tentunya selain peralatan dasar tersebut, akan sangat membantu jika di meja kerja seorang montir terdapat beberapa alat seperti obeng kembang berbagai ukuran, obeng min, tang potong dan tang buaya.
SOLDER
Di pasaran dapat dijumpai berbagai macam bentuk solder, ada yang berbentuk pensil dan ada yang berbentuk pistol.
Biasanya solder pistol mempunyai dua macam voltage, pada posisi standby biasanya voltage kecil dan bila ditekan voltage menjadi maksimum. Solder bentuk pensil kebanyakan digunakan untuk pekerjaan yang kontinue sedang solder pistol biasanya digunakan untuk pekerjaan yang tidak kontinue. Solder dengan berukuran 30 Watt biasanya sudah cukup baik digunakan untuk patri komponen elektronik.

Solder mempunyai berbagai bentuk ujung, ada yang kecil runcing, pipih lurus, pipih bengkok dan sebagainya. Ujung solder biasanya dilapisi dengan lapisan anti size (anti menempel) dimaksudkan agar timah patri mau melekat di barang yang dipatri dan tidak nempel ikut dengan ujung solder. Jadi kalau ujung solder kotor, pembersihan dilakukan dengan menghapus dengan spons basah dan tidak boleh sekali­kali di­ampelas atau dikikir.
Beberapa komponen elektronik seperti jenis MOS sangat peka terhadap elektrostatik, ia mudah rusak karena listrik. Ujungnya solder yang runcing itu merupakan tempat berkumpulnya muatan listrik. Untuk keperluan pematrian komponen jenis MOS, maka ujung solder harus di­ ground. Penggarapan komponen jenis MOS ini umumnya digunakan solder battery dan tidak menggunakan listrik PLN, sebagai baterry biasanya digunakan NiCd.
TIMAH
Ada berbagai jenis timah patri terjual di toko-­toko elektronik, biasanya timah patri untuk keperluan pematrian komponen elektronik berbentuk seperti kawat. Bahan patri yang baik digunakan untuk komponen elektronik adalah jenis alloy yang terdiri atas bahan perak dan timah. Bahan alloy itu berbentuk buluh panjang yang berisi bahan organik berupa pasta yang disebut rosin.




Alloy yang terdiri atas campuran 60 % perak dan 40% timah akan meleleh pada suhu 190C, sedangkan alloy eutetic yang terdiri atas 63% perak dan 37% timah mempunyai titik leleh sekitar 180C. Kedua jenis digunakan untuk patri komponen elektronik.
Timah patri 50/50 mempunyai titik leleh 213C dan timah patri 40/60 mempunyai titik leleh 235C, kedua jenis timah patri ini jarang digunakan untuk komponen elektronik dan jenis ini digunakan untuk mematri barang­barang yang tahan panas misalnya sambungan kawat ground dan sebagainya.
Untuk keperluan sehari­-hari digunakan timah patri rosin 60/40 berbentuk kawat dengan diameter 1 MM atau 0.85 MM.
Selain timah patri, dalam pekerjaan patri mematri sering diperlukan pasta patri, digunakan untuk memudahkan patri menempel misalnya pada pematrian kawat atau terminal. Olesan pasta juga berfungsi untuk mencegah oksidasi pada waktu barang yang dipatri itu dipanasi.

CARA MEMATRI

Sewaktu akan digunakan, solder ditunggu hingga panasnya mencukupi dan ujung solder dibersihkan dahulu dengan spons. Untuk solder yang baru, ujung solder dilapisi terlebih dahulu dengan timah patri sehingga tipis dan merata.
Bahan yang akan disolder harus bersih, bebas dari lemak, karat atau kotoran lainya. Komponen terletak erat pada PCB dan PCB harus erat pula sehingga tidak goyang sewaktu dipatri.
Tempat yang akan disolder dipanasi terlebih dahulu dengan ujung soler sehingga cukup panas kemudian dengan ujung solder tetap menempel pada barang yang dipatri, tempelkan timah patri sehingga meleleh dengan jumlah secukupnya, ditunggu sebentar sehingga patri terlihat mengepyar, akhirnya timah patri ditarik dan kemudian solder ditarik pula. Ditunggu beberapa saat sampai timah mengeras dan tidak boleh goyang.

Disini sering terjadi kesalahan ialah timah patri ditempel dahulu di ujung solder, baru dibawa ke tempat yang akan dipatri. Prosedur ini sama sekali tidak dianjurkan, karena kedua barang yang akan dipatri harus sama­sama dalam keadaan panas, baru patri dilelehkan di atasnya.
Untuk pematrian komponen semiconductor, diusahakan proses pemanasan sesingkat mungkin, ialah dengan menunggu terlebih dahulu solder mencapai panas yang cukup tinggi sebelum ditempelkan. Bila perlu body komponen dibungkus dengan kain basah sehingga panas dari kaki komponen tidak menjalar kebody komponen.
Setelah pematrian selesai semua, muka PCB bekas patrian dibersihkan dengan thinner untuk menghilangkan sisa­sisa pasta yang masih menempel di PCB.
Pekerjaan pematrian kelihatannya memang mudah, akan tetapi agar hasilnya baik memerlukan latihan yang benar dan cukup banyak. Karena patri komponen elektronik kecuali harus menempel erat, komponen ­komponen harus terhubung secara elektris dengan baik.
DESOLDERING
Dalam kegiatan patri mematri sering diperlukan penyedot timah untuk misalnya pencabutan komponen yang harus diganti.





Kecuali dengan sedotan timah, menghilangkan patrian dapat dilakukan dengan dengan cara kapiler misalnya dengan kawat kasa halus atau dengan ujung kawat serabut.

AVOMeter / Multimeter


 



 


Alat lain yang harus tersedia pada meja kerja adalah AVOMETER atau sering disebut pula multimeter. Fungsi utamanya adalah untuk mengukur Ampere, Voltage dan OHM (resistansi).
Sebagai penunjuk besaran, avometer ada yang menggunakan jarum dan ada yang menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi dengan dua kabel penyidik yang berwarna masing-­masing merah dan hitam. Untuk dapat bekerja, avometer memerlukan sumber listrik berupa battery. Dalam penyimpanan yang cukup lama, battery ini harus dilepaskan. Umumya pada avometer terdapat tombol-­tombol sebagai berikut ini.
SAKLAR AVOMETER
Saklar jangkah digunakan untuk memilih jenis besaran yang diukur dan jangkah pengukuran.
SEKRUP POSISI AVOMETER
Untuk mengatur/kalibrasi  sebelum pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL, bila tidak sekerup kontrol NOL diatur ulang.
POTENSIO PENGATUR NOL
Setiap pengukuran resistansi, Saklar NOL diatur sehingga jarum menjukkan tepat pada angka NOL.
KABEL PENCOLOK
Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang pada lubang MINUS atau COMMON.
Pada penggunaan alat ini perlu selalu diperhatikan pemilihan jangkah yang tepat. Kesalahan pemilihan jangkah dapat mengakibatkan kerusakan avometer misalnya pengukuran voltage dengan jangkah pada OHM, maka akibatnya akan fatal. Bila besaran yang diukur tidak dapat diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah tertinggi. Setiap selesai pengukuran, dibiasakan meletakkan jangkah pada posisi OFF atau VDC angka tertinggi.

 

[ Read More ]

Rangkaian Tester Remote

Rangkaian ini sangat efektif untuk menguji remote kontrol apa masih bekerja, dengan catatan remote yang akan anda uji remote yang transceivernya menggunakan infra red. Contohnya remote TV, AC dll. Silahkan anda coba saya yakin 100% akan berhasil.

Skema Rangkaiannya :

[ Read More ]

Rangkaian Alarm Pendeteksi Kebakaran

Rangkaian alarm ini bekerja untuk mengidentifikasi kebakaran. Alarm ini sangat penting bagi komplek-komplek perumahan yang padat sehingga adanya api bisa diketahui lebih awal.
Sistem kerjanya adl bila ada asap yang ditimbulkan oleh api melewati antara bola lampu dan LDR sehingga penerimaan cahaya di LDR menjadi berkurang,sehingga nilai tahanan dariLDR menjadi lebih besar mengakibatkan tegangan diCOB/chip cukup untuk on/hidup,sehingga menghasilkan bunyi peringatan/alarm, dan suara tersebut diperkuat dengan amplifier TDA 2002 sehingga bunyi yang dihasilkan menjadi lebih keras.
[ Read More ]