Beberapa peralatan yang perlu dimiliki oleh setiap MONTIR ELEKTRONIK
setidak-tidaknya adalah SOLDER beserta timah patri, sedotan timah dan
AVOMETER / Multimeter, disamping tang dan obeng. Peralatan dasar ini
mutlak harus dimiliki para montir untuk menikmati keindahan seni merakit
peralatan elektronika.
Tentunya selain peralatan dasar tersebut, akan sangat membantu jika
di meja kerja seorang montir terdapat beberapa alat seperti obeng
kembang berbagai ukuran, obeng min, tang potong dan tang buaya.
SOLDER
Di pasaran dapat dijumpai berbagai macam bentuk solder, ada yang berbentuk pensil dan ada yang berbentuk pistol.
Biasanya solder pistol mempunyai dua macam voltage, pada posisi
standby biasanya voltage kecil dan bila ditekan voltage menjadi
maksimum. Solder bentuk pensil kebanyakan digunakan untuk pekerjaan yang
kontinue sedang solder pistol biasanya digunakan untuk pekerjaan yang
tidak kontinue. Solder dengan berukuran 30 Watt biasanya sudah cukup
baik digunakan untuk patri komponen elektronik.
Solder mempunyai berbagai bentuk ujung, ada yang kecil runcing, pipih
lurus, pipih bengkok dan sebagainya. Ujung solder biasanya dilapisi
dengan lapisan anti size (anti menempel) dimaksudkan agar timah patri
mau melekat di barang yang dipatri dan tidak nempel ikut dengan ujung
solder. Jadi kalau ujung solder kotor, pembersihan dilakukan dengan
menghapus dengan spons basah dan tidak boleh sekalikali diampelas atau
dikikir.
Beberapa komponen elektronik seperti jenis MOS sangat peka terhadap
elektrostatik, ia mudah rusak karena listrik. Ujungnya solder yang
runcing itu merupakan tempat berkumpulnya muatan listrik. Untuk
keperluan pematrian komponen jenis MOS, maka ujung solder harus di
ground. Penggarapan komponen jenis MOS ini umumnya digunakan solder
battery dan tidak menggunakan listrik PLN, sebagai baterry biasanya
digunakan NiCd.
TIMAH
Ada berbagai jenis timah patri terjual di toko-toko elektronik,
biasanya timah patri untuk keperluan pematrian komponen elektronik
berbentuk seperti kawat. Bahan patri yang baik digunakan untuk komponen
elektronik adalah jenis alloy yang terdiri atas bahan perak dan timah.
Bahan alloy itu berbentuk buluh panjang yang berisi bahan organik berupa
pasta yang disebut rosin.
Alloy yang terdiri atas campuran 60 % perak dan 40% timah akan
meleleh pada suhu 190C, sedangkan alloy eutetic yang terdiri atas 63%
perak dan 37% timah mempunyai titik leleh sekitar 180C. Kedua jenis
digunakan untuk patri komponen elektronik.
Timah patri 50/50 mempunyai titik leleh 213C dan timah patri 40/60
mempunyai titik leleh 235C, kedua jenis timah patri ini jarang digunakan
untuk komponen elektronik dan jenis ini digunakan untuk mematri
barangbarang yang tahan panas misalnya sambungan kawat ground dan
sebagainya.
Untuk keperluan sehari-hari digunakan timah patri rosin 60/40 berbentuk kawat dengan diameter 1 MM atau 0.85 MM.
Selain timah patri, dalam pekerjaan patri mematri sering diperlukan
pasta patri, digunakan untuk memudahkan patri menempel misalnya pada
pematrian kawat atau terminal. Olesan pasta juga berfungsi untuk
mencegah oksidasi pada waktu barang yang dipatri itu dipanasi.
CARA MEMATRI
Sewaktu akan digunakan, solder ditunggu hingga panasnya mencukupi dan
ujung solder dibersihkan dahulu dengan spons. Untuk solder yang baru,
ujung solder dilapisi terlebih dahulu dengan timah patri sehingga tipis
dan merata.
Bahan yang akan disolder harus bersih, bebas dari lemak, karat atau
kotoran lainya. Komponen terletak erat pada PCB dan PCB harus erat pula
sehingga tidak goyang sewaktu dipatri.
Tempat yang akan disolder dipanasi terlebih dahulu dengan ujung soler
sehingga cukup panas kemudian dengan ujung solder tetap menempel pada
barang yang dipatri, tempelkan timah patri sehingga meleleh dengan
jumlah secukupnya, ditunggu sebentar sehingga patri terlihat mengepyar,
akhirnya timah patri ditarik dan kemudian solder ditarik pula. Ditunggu
beberapa saat sampai timah mengeras dan tidak boleh goyang.
Disini sering terjadi kesalahan ialah timah patri ditempel dahulu di
ujung solder, baru dibawa ke tempat yang akan dipatri. Prosedur ini sama
sekali tidak dianjurkan, karena kedua barang yang akan dipatri harus
samasama dalam keadaan panas, baru patri dilelehkan di atasnya.
Untuk pematrian komponen semiconductor, diusahakan proses pemanasan
sesingkat mungkin, ialah dengan menunggu terlebih dahulu solder mencapai
panas yang cukup tinggi sebelum ditempelkan. Bila perlu body komponen
dibungkus dengan kain basah sehingga panas dari kaki komponen tidak
menjalar kebody komponen.
Setelah pematrian selesai semua, muka PCB bekas patrian dibersihkan
dengan thinner untuk menghilangkan sisasisa pasta yang masih menempel
di PCB.
Pekerjaan pematrian kelihatannya memang mudah, akan tetapi agar
hasilnya baik memerlukan latihan yang benar dan cukup banyak. Karena
patri komponen elektronik kecuali harus menempel erat, komponen
komponen harus terhubung secara elektris dengan baik.
DESOLDERING
Dalam kegiatan patri mematri sering diperlukan penyedot timah untuk misalnya pencabutan komponen yang harus diganti.
Kecuali dengan sedotan timah, menghilangkan patrian dapat dilakukan
dengan dengan cara kapiler misalnya dengan kawat kasa halus atau dengan
ujung kawat serabut.
AVOMeter / Multimeter
Alat lain yang harus tersedia pada meja kerja adalah AVOMETER atau
sering disebut pula multimeter. Fungsi utamanya adalah untuk mengukur
Ampere, Voltage dan OHM (resistansi).
Sebagai penunjuk besaran, avometer ada yang menggunakan jarum dan ada
yang menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi dengan dua kabel
penyidik yang berwarna masing-masing merah dan hitam. Untuk dapat
bekerja, avometer memerlukan sumber listrik berupa battery. Dalam
penyimpanan yang cukup lama, battery ini harus dilepaskan. Umumya pada
avometer terdapat tombol-tombol sebagai berikut ini.
SAKLAR AVOMETER
Saklar jangkah digunakan untuk memilih jenis besaran yang diukur dan jangkah pengukuran.
SEKRUP POSISI AVOMETER
Untuk mengatur/kalibrasi sebelum pengukuran, jarum harus menunjukkan
tepat angka NOL, bila tidak sekerup kontrol NOL diatur ulang.
POTENSIO PENGATUR NOL
Setiap pengukuran resistansi, Saklar NOL diatur sehingga jarum menjukkan tepat pada angka NOL.
KABEL PENCOLOK
Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang pada lubang MINUS atau COMMON.
Pada penggunaan alat ini perlu selalu diperhatikan pemilihan jangkah
yang tepat. Kesalahan pemilihan jangkah dapat mengakibatkan kerusakan
avometer misalnya pengukuran voltage dengan jangkah pada OHM, maka
akibatnya akan fatal. Bila besaran yang diukur tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah tertinggi. Setiap selesai
pengukuran, dibiasakan meletakkan jangkah pada posisi OFF atau VDC angka
tertinggi.