Yaitu
mengukur tegangan listrik pada instalasi listrik yang telah dihubungkan
dengan jala-jala listrik PLN. Kalau biasanya menggunakan testpen untuk
mengetahui pass atau ground dalam listrik atau ada tidaknya tegangan
listrik. Dengan multimeter kita dapat mengukur tegangan listrik PLN pada
sumber listrik pada stop kontak. Mengukur tegangan listrik pada
instalasi dapat dilakukan dengan cara mengukur tegangan listrik yang ada
pada stop kontak sebagai port atau terminal sumber tegangan bolak-balik
ini.
Semua
sudah tahu bahwa tegangan listrik yang ada pada jala-jala PLN pada
umumnya, 110/127V atau 220/227V. Dengan demikian saklar pemilih diputar
dan diletakkan pada posisi batas pengukuran ACV pada skala pengukuran
500 VAC (skala pengukuran harus lebih besar dari yang akan diukur, sebab
bila lebih kecil dari yang akan diukur besar kemungkinan meter akan
rusak atau terbakar). Besar batas pengukuran yang tercantum biasanya 10 – 500 – 1000V.
- Kemudian
probe warna merah (+) dimasukkan ke dalam salah satu lubang pada stop
kontak dan probe warna hitam (-) ke lubang satunya lagi (bila terbalik
diperbolehkan).
Gambar Skala Multimeter
Perhatikan daftar skala meter:
- Seperti
terlihat pada daftar skala meter, bila jarum penunjuk menunjuk pada
angka 110 pada bagian bawah skala ACV, maka besarnya tegangan yang
diukur adalah:
500/250 x 110 = 220 VAC
Jadi pada stop kontak tersebut terdapat tegangan listrik 220 VAC.
- Selanjutnya
bila jarum menunjuk angka 55 pada bagian bawah skala VAC, berarti skala
VAC, berarti besarnya tegangan yang diukur adalah:
500/250 x 55 = 110 VAC
Jadi pada stop kontak tersebut terdapat tegangan listrik 110 VAC.